POSTING

Rabu, 19 Januari 2011

BANTENGAN..., IKON BARU MOJOKERTO

Bantengan, Ikon Baru Mojokerto
Sabtu, 25 September 2010 00:15:16 WIB
Reporter : Misti P.

Mojokerto (beritajatim.com) - Bantengan, seni bela diri khas Kerajaan Majapahit tampil di Festiwal Bulan Purnama, Jumat (24/09/2010). Penampilan ikon baru Kabupaten Mojokerto ini, mampu memukau penonton yang datang di Gapura Wringin Lawang, Desa Jati Pasar, Kecamatan Trowulan.

Sekitar 25 orang silih berganti menampilkan atraksi pencak silat dengan diiringi musik terbang dan jidor. Puncaknya, dua orang tampil, satu orang di depan memainkan kepala dan sekaligus sebagai kaki depan dan satu orang di belakang sebagai pinggung sekaligus sebagai kaki belakang.

Atraksi gerakannya, mengambarkan gerakan dan sikap banteng saat berkelahi. Dalam atraksinya, ditampilkan banteng sedang berlaga dengan satwa lain. ''Seni bantengan pondasi daro baron yaitu seni yang menampilkan ilmu kanuragan saat jaman Majapahit,'' ungkap Ketua Dewan Kesenian Kabupaten Mojokerto, Eko Edi Susanto.

Masih kata Eko, dalam seni bantengan ada tiga atraksi yang terdiri dari, baron, kembrangan dan buron alas. "Seni bantengan menampilkan tentang banteng yang berlaga melawan binatang saat di hutan. Seni bantengan ini dibawakan oleh Kentrung Pencak Silat Panji Siliwangi dari SMAN I Gondang,'' katanya.

Selain seni bantengan, Festival Bulan Purnama juga menampilkan Cokean. Yaitu, kerawitan namun tidak menggunakan alat lengkap. ''Hanya ada gending, gong, gender dan slender sebagai pengiring mocopatan. Pengisi acaranya dari Among Tani Mojopahit, disini ditampilkan lintas generasi karena mulai dari anak usia sekolah hingga yang tua tampil bergantian,'' jelanya.

Edi menambahkan, tujuan diselenggarakannya Festival Bulan Purnama, sebagai wadah seniman Kabupaten Mojokerto agar bisa berkreasi. ''Kita juga ingin mengangkat seni Bantengan ini sebagai ikon baru Kabupaten Mojokerto, agar lebih dikenal tidak lagi di dalam maupun di luar negeri,'' harapnya. [tin/but]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar